Industri properti Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan di tengah tantangan global. Baik sektor properti residensial maupun properti komersial mengalami pertumbuhan yang signifikan di Triwulan III 2024. Berdasarkan data dari Bank Indonesia dalam Perkembangan Properti Komersial (PPKOM) dan Survei Harga Properti Residensial (SHPR), berikut adalah update terkini mengenai dinamika pasar properti di Indonesia.
Perkembangan Pasar Properti Komersial di Indonesia

Sektor properti komersial Indonesia pada Triwulan III 2024 menunjukkan pertumbuhan positif, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bali. Berdasarkan data Bank Indonesia, indeks permintaan untuk properti komersial mengalami kenaikan sebesar 1,05% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sempat mengalami penurunan. Pertumbuhan ini terlihat jelas pada sektor-sektor seperti perkantoran dan hotel.
- Permintaan Properti Komersial: Indeks permintaan untuk sektor properti komersial menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan kenaikan 1,05% pada Triwulan III 2024. Sektor hotel dan ruang kantor mengalami peningkatan permintaan, terutama di kota-kota besar seperti Bandung, Surabaya, dan Jakarta. Tren ini mengindikasikan pemulihan sektor pariwisata dan bisnis, serta adanya kebutuhan lebih tinggi untuk ruang perkantoran pasca-pandemi.
- Pasokan Properti Komersial: Pasokan properti komersial juga meningkat sebesar 2,49% pada Triwulan III 2024, dengan wilayah Jakarta dan Bali menjadi pusat pembangunan properti baru. Peningkatan pasokan ini mencerminkan optimisme pasar terhadap pertumbuhan jangka panjang sektor properti komersial.
- Harga Properti Komersial: Dalam hal harga, sektor properti komersial menunjukkan tren kenaikan yang positif. Sewa untuk ruang perkantoran dan pusat perbelanjaan mengalami kenaikan harga, mencerminkan pemulihan yang kuat pada sektor ini. Peningkatan harga sewa dan jual ini menunjukkan pasar yang kembali menggeliat meskipun ada tantangan inflasi global dan kenaikan suku bunga.
Perkembangan Pasar Properti Residensial di Indonesia

Sektor properti residensial Indonesia juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan meskipun ada beberapa tantangan. Menurut data dari Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, harga properti residensial naik sebesar 0,50% (qtq) dan 0,40% (yoy) pada Triwulan III 2024. Kenaikan harga ini mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap properti hunian di berbagai wilayah Indonesia.
- Harga Properti Residensial: Secara keseluruhan, harga properti residensial mengalami kenaikan yang stabil di berbagai kota besar. Kenaikan harga ini terjadi pada berbagai segmen properti, mulai dari rumah kecil hingga besar. Kota-kota seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya menunjukkan tren kenaikan harga, meskipun ada tantangan harga bahan bangunan dan kenaikan suku bunga kredit.
- Penjualan Properti Residensial: Penjualan properti residensial juga menunjukkan tren yang sangat positif dengan kenaikan 17,21% (yoy) pada Triwulan III 2024. Peningkatan penjualan ini didorong oleh tingginya minat masyarakat terhadap rumah tinggal, terutama di pinggiran kota yang menawarkan harga lebih terjangkau dibandingkan dengan kawasan pusat kota yang lebih mahal.
- Pembiayaan Properti Residensial: Sebagian besar pembiayaan untuk properti residensial berasal dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dengan lebih dari 74% pembiayaan didapatkan melalui fasilitas KPR yang disediakan oleh bank. Program pembiayaan ini memberikan kemudahan bagi konsumen untuk memiliki rumah, sehingga mendorong pertumbuhan pasar properti residensial.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pasar Properti Indonesia
Beberapa faktor penting yang mempengaruhi pasar properti residensial dan properti komersial Indonesia antara lain:
- Suku Bunga dan Pembiayaan Properti: Kenaikan suku bunga pada tahun 2024 mempengaruhi daya beli masyarakat. Namun, dengan adanya program KPR yang lebih terjangkau dan penawaran bunga yang lebih kompetitif dari bank, pasar properti tetap menunjukkan ketahanan yang kuat, baik untuk properti residensial maupun komersial.
- Permintaan dan Penawaran Properti: Baik untuk sektor properti residensial maupun komersial, permintaan dan penawaran di kota-kota besar menunjukkan pola yang seimbang. Meskipun pasokan properti baru meningkat, banyak konsumen yang mencari properti dengan kualitas terbaik dan harga yang masih terjangkau.
- Tren Lokasi Properti: Properti di kawasan pinggiran kota menjadi semakin diminati, baik di sektor komersial maupun residensial. Hal ini dipicu oleh kebutuhan akan hunian yang lebih luas dengan harga yang lebih terjangkau, serta permintaan terhadap pusat perbelanjaan dan ruang kantor yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
Kesimpulan
Pasar properti Indonesia pada Triwulan III 2024 menunjukkan perkembangan yang positif baik di sektor properti komersial maupun properti residensial. Meskipun menghadapi tantangan dari segi suku bunga dan harga bahan bangunan, keduanya tetap menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil. Di sektor properti komersial, permintaan yang tinggi terhadap ruang kantor dan hotel mencerminkan pemulihan sektor bisnis, sedangkan di sektor residensial, peningkatan penjualan dan harga menunjukkan optimisme konsumen terhadap pasar properti.
Dengan kebijakan yang mendukung dan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut, pasar properti Indonesia diharapkan terus berkembang, memberikan peluang bagi pengembang, investor, dan konsumen untuk memanfaatkan potensi pasar yang terus tumbuh.
Artikel ini disusun berdasarkan data yang diperoleh dari Perkembangan Properti Komersial (PPKOM) dan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia Triwulan III 2024.
https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Documents/PPKom_Tw_III_2024.pdf
https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Documents/SHPR_Tw_III_2024.pdf